"Assalamualaikum," ucap Fatimah saat ia memasuki ruang tamu. Di sana ia mendapati Fiksri yang tengah duduk berhadapan dengan abahnya. Di depan meja, juga nampak beberapa hidadangan makanan ringan dan juga minuman. Menunjukkan kalau tamunya sangat di spesialkan. Jelas saja. bukanlkah dia sekarang ini adalah tunangan putrinya?
"Waalaikumssalam. Fatimah, kamu dari mana?" tanya Abah Rahman. Sementara Fikri hanya diam menundukkan kepala saja setelah melihat Fatimah memandang dirinya dengan raut wajah yang sangat tak sabaran, serta penuh dengan emosi.
"Jalan-jalan, Bah," jawab gadis itu dengan singkat sambgil menghampiri abahnya dan bersalaman dengan pria paruh baya tersebut. Sementara, pandangan Fatimah seditkit tertuju pada Fikri yang nampak tenang, dan melemparkan senyuman lembut ke padanya.