Sepertinya, Arsyla memang sudah ebnar-benar lelah dan tidak lagi peduli dengan apa yang Namanya persahabatan yang sudah bertahun-tahun lamanya mereka bina. Sebab, dia juga memiliki prinsip, bukankah satu musuh yang mengingatkan kita kepada Allah jauh lebih baik daripada seribu sahabat yang membuat lupa akan keberadaan Allah?
Arsyla telah menganggap Ruroh demikian. jadi, dia juga tak peduli. Ia juga tak mau buang-buang waktu mendengarkan dan menasehati pada orang yang sama dengan masalah yang sama. Lebih baik, waktunya dimanfaatkan dengan hal lain yang jauh lebih bermanfaat dan bermutu saja. dari pada hanya meladeni seorang teman yang maaf, dia bebal.
"Kamu kenapa membandungkan aku dengan kebanyakan pasien kamu, Syl?" tanya Ruroh yang nampak kecewa dari seberang sana.
