Fatih berfikir sejenak. Kenapa, Lutfi bisa mengetahui gambaran abinya saat meninggal. Sempat juga ia mengira Arsyla yang memberi tahu pada bocah tersebut bahwa rayan tertembak meninggal dan jatuh ke tanah sampai bersimbah darah. Namun, mengenal seperti apa karakter Wanita itu, dan juga tahu bahwa dia juga sama-sama mengambil jurusan psikologis saat di bangku kuliah… rasanya tidak mungkin. Tapi, kenapa bisa sejelas itu? Mungkin satu-satunya cara untuk mendapatkan jawaban yang tepat adalah bertanya langsung pada bocah itu secara langsung.
"Lutfi… bagaimana kamu bisa tahu kondisi abimu sebelum meninggal?" Fatih memperhatikan ekspresi wajah bocah berusia empat tahun setengah tersebut dengan tatapan penuh slidik.