Pukul satu dini hari, Rayan tiba di rumah. Berfikir kalau Mungkin istrinya sudah tidur. Tapi, ternyata tidak. Dia masih terjaga dan menunggunya di ruang tamu.
"Sudah pulang, kamu Mas?" tanya Arsyla.
"Kamu belum tidur, Dek?" tanya pria itu. Kemudian meletakkan helm di atas lemari kayu berwarna coklat tua, dan menghampiri istrinya.
"Memangnya, meninggal jam berapa?" tanya Arsyla.
"Tadi setelah magrib katanya. Karena anak dan keluarnya juga sudah berkumpul, jadi pemakaman tidak ditunda lagi."
Arsyla tidak menjawab lagi. Dia langsung memberikan handuk dan pakaian ganti untuk suaminya. "Cepat mandi dan istirahat. Jangan sampai besok bangun kesiangan," jawab wanita itu sambil tersenyum. Kemudian, ia menuju dapur saat suaminya pergi ke kamar mandi.
Usai mandi, Rayan mendapati istrinya duduk di meja makan dengan sebuah mug putih yang masih mengepulkan asan di permukaannya.
"Kok belum tidur?" tanya Rayan lagi dengan suaranya yang selalu lemah lembut dan penuh kasih sayang.