"Sudahlah, tidak apa-apa. Kalian duduklah dulu. Atau, ayo sini. Di ruang keluarga saja. Bayiku berada di sana!" ujar Arsyla.
Mereka berjalan mengekor dibelakang arsila. Keduanya menghentikan langkah tepat di dekat kereta bayi di mana seorang bayi laki-laki yang begitu tampan putih dan gemuk sedang berbaring dan tertidur pulas di atas sana.
Sementara Ibu si bayi beranjak ke dapur untuk mengambilkan minuman pada kedua tamu.
"Masyaallah, Arsyla... Ternyata bagi kamu lebih menggemaskan aslinya daripada fotonya ya?"
Arsyla tidak menimpali. Dia hanya tersenyum saja ketika mendengar pujian untuk seorang anak yang memang dia rasa juga lucu dan menggemaskan.
Namun harus diingat seperti apapun kelebihan yang anak kita miliki tidak boleh terlalu dibanggakan karena itu semua titipan Allah kasihan orang tua yang memiliki anak tidak selucu dirinya.