Usai acara imtihan Abah Amir terus teringat dan terngiang-ngiang dengan kata-kata dari saudaranya terkait Fatih dan juga Nafisah. Meskipun Fatih adalah seorang mualaf tapi dia adalah mualaf yang tidak hanya sekedar memeluk Islam tapi ia juga memiliki keinginan untuk menjadi orang yang lebih baik dari yang terbaik.
Sangat ketara sekali, dari aura dan pancaran sinar keimanan di wajahnya begitu terlihat kental, Abah Amir yakin pasti bisa mengganti imam yang baik untuk keponakannya tersebut.
Tapi itu hanyalah angan-angan nya saja. Kalaupun benar-benar dijodohkan belum tentu istrinya setuju karena bagaimanapun, pasti untuk mencari seorang imam dalam keluarga mereka akan mencarikan anak turunnya lelaki yang benar-benar Islam sejak lahir.
Bukan berarti mereka tidak percaya dengan keseriusan Fatih. Hanya saja, sepertinya sangat sulit jadi apabila kelak Fatih meminta dijodohkan, mungkin ia bisa meminta tolong pada kyai Muzakki untuk melakukan istikharah.
