Untuk bertemu dengan pria yang akan dijodohkan dengannya Nuraini meminta kepada punyai supaya Arsyil sahabatnya menemani dirinya agar dia tidak terlalu nervous, dan bu nyai mengizinkan itu. Lagipula, beliau juga sudah tahu kalau mereka sudah sejak lama sekali bersahabat. Apalagi, Arsyla juga sudah menikah. Pasti, bisa memberi suport yang baik pula untuk Nuraini yang baru pertama kali akan berkenalan dengan seorang lelaki.
"Haduh... gimana, ini?" keluh Nuraini saat ia hendak membawa satu nampan berisi minuman untuk kedua tamu yang datang.
"Deg-degan banget, aku rasanya, Syl... " jawab mbak Nur.
Arsyla hanya tersenyum mendapati ekspresi mbak Nur yang begitu lucu. Sesekali menenangkan diri, setelah itu coba lagi mengintip ke luar. Begitu pandangannya tertuju pada pemuda yang mengenakan kemeja abu-abu dan sarung hitam itu, kembali, dia menyentuh dadanya yang terus berdebar.
'Mbak, kau hanya merasa nervous akan