Usai makan dan mencuci piring, dengan segera Arsyla menunaikan ibadah sholat Dzuhur. Setelah itu dia mengaji dan bermunajat pada Tuhannya.
'Ya, Allah. Padahal belum ada sejahari ditinggal Lutfi pergi. Tapi, perasaan sepi ini membuat hati tidak karu-karuan. Bagaimana nanti jika dia sudah tiba saatnya untuk mondok pasti aku semuanya akan mengerjakan dan melakukan aktivitas sendirian tidak ada teman dan suara celotehan anak yang terus memberikan aku pertanyaan bertubi-tubi hingga aku kewalahan menjawab.
Belum lagi jika nanti dia telah memiliki kehidupan sendiri menemukan seorang gadis yang bisa diajak untuk hidup bersama selamanya dalam ikatan suci pernikahan. Aku akan jauh merasa kesepian dan kehilangan putra aku.
Aku tahu ya Allah anak laki-laki selamanya akan menjadi milik ibunya kewajiban berbakti nya sampai salah satunya meninggal.