"Kau tidak akan tahu sampai kau bisa menembus masuk pertahanan istana dengan sempurna. Dan kamu baru bisa mengatakan jika apa yang kukatakan adalah sebuah kebenaran. Ini semua bukan masalah siapa yang baik dan siapa yang tidak, siapa yang patuh dan siapa yang tak peduli. Ini adalah tentang di mana prinsipmu yang telah dilanggar oleh orang-orang menjengkelkan seperti mereka. kau harus bisa untuk melawan, sebab diam bukan jawaban untukmu mendapatkan kebenaran atas apa yang kau inginkan. Percayalah kepadaku, Selir Cheng."
Cheng Wan Nian tampak tersenym, dia masih duduk di tempat kejayaannya, sebuah hal yang berada di luar jangkauan tapi dia masih penuh percaya diri untuk mendapatkan apa pun yang patut dia dapatkan. Dia tidak peduli, dia tidak mau peduli, yang dia pedulikan hanyalah bagaimana bisa menjadi yang utama di atas segalanya.