Namun bagaimanapun, dia bukanlah orang yang berhak membuat keputusan.
Saat Ai Rui keluar dari lift rumah sakit, dia bisa melihat Bo Yan berada di dekat pintu ruang gawat darurat. Dia duduk di kursi dengan kepala menunduk, tampak sedikit lelah dan sedih.
Sementara itu di sampingnya, ada Nenek An yang terus-menerus menangis tersedu-sedu.
Ada juga Ayah dan Ibu An yang putrinya baru saja meninggal, dan beberapa tentara penjaga.
Ai Rui hendak bergegas dan berteriak. Namun sebelum dia bisa berbicara, dia diseret ke sudut yang tidak terlihat sambil dibekap.
Saat melihat siapa yang melakukan itu, Ai Rui menyadari mereka adalah sekelompok tentara.
Dia langsung melebarkan matanya, memberi isyarat bahwa dia ingin menemui Bo Yan. Namun, para prajurit tentara itu tetap tidak berbicara, mereka menampilkan ekspresi wajah yang serius dan memegang senjata di tangan masing-masing.