Dalam dekapan tubuh Bo Yan, dia mulai meluncur ke bawah.
Suasana hening sejenak.
Tongkat di tangan lelaki tua itu tiba-tiba jatuh dan memantul beberapa kali di lantai.
Wajahnya pucat.
Sesaat sebelumnya, dia dengan jelas melihat sosok itu bergegas dengan matanya sendiri. Namun, dia sudah tidak bisa menahannya lagi…
Kakek An awalnya ingin memberi pelajaran pada Bo Yan dengan tongkat itu, tetapi dia justru tanpa daya melihat pukulan itu jatuh di punggung yang ramping.
Sosok yang begitu kecil.
Sosok yang begitu kurus.
Entah di mana tepatnya pukulan itu mendarat, tetapi dia sepertinya mendengar suara tulang yang retak pada saat itu.
Bo Yan menarik tubuh sosok yang ada di depannya itu. Wajahnya tidak berdarah, tetapi matanya tertutup dan pingsan.
Detik berikutnya, Bo Yan tidak sadar bagaimana dia keluar dari sana, seberapa cepat mobilnya melaju, atau berapa banyak lampu merah yang dia lewati...