Chereads / Menjalin Cinta Dengan Paman / Chapter 3 - Mau Langsung Kabur Setelah Menampar Orang?

Chapter 3 - Mau Langsung Kabur Setelah Menampar Orang?

Pria yang sedang berdiri di hadapannya ini memiliki tubuh yang jenjang, auranya tampak berkelas dan elegan namun alami, tapi yang paling penting adalah parasnya tetap sangat tampan walaupun ada bekas tamparan di pipi yang disebabkan olehnya!

Atmosfer di dalam ruangan itu pun seperti berada di titik beku!

Saat ini sorot matanya yang dalam dan suram itu cukup untuk membuat orang yang melihatnya merasa takut.

"Ya Tuhan, dia benar-benar telah menampar tuan muda kedua, Tuan Muda Bo…" Seorang wanita berteriak heboh.

Apa dia sudah gila!

Tuan Muda Bo adalah kepala dari SUM Millionaire Group, raja kegelapan yang mengatur hidup dan mati di malam hari, dan gadis itu telah menamparnya di depan banyak orang. Apakah gadis ini sudah tidak ingin hidup?!

Ketika An Ge'er mendengar adanya pergerakan, kemudian dia perlahan-lahan mendongak melihat sekelilingnya. Dia berusaha menelan ludah dengan susah payah, bahkan bernapas saja dia sangat berhati-hati.

'Mama, aku menerobos masuk ke mana? Apa yang sudah aku lakukan?!'

Cahaya di dalam ruangan ini terlihat sedikit gelap dan terkesan ambigu, udaranya dipenuhi dengan asap beraroma samar. Sedangkan di sofa ada banyak pria tampan dan wanita cantik, semuanya terlihat luar biasa. Saat ini dia merasa seperti sedang dikuliti dari kepala sampai kaki hingga ke tulang!

An Ge'er bahkan ingin membenturkan kepalanya di dalam hati.

Setelah beberapa saat, dia baru memaksakan diri untuk mengeluarkan senyuman canggung, "Ma… maaf semuanya, aku mengganggu kalian semua, aku salah… aku salah masuk ruangan…"

Suasana di dalam ruangan menjadi semakin dingin, An Ge'er bergegas menundukkan kepalanya dan berjalan melewati pria itu, dia berusaha tetap tenang dan menyelinap keluar. Namun setelah berjalan beberapa langkah, telapak kakinya tiba-tiba…

Melayang di udara!

Seluruh tubuhnya diangkat oleh pria itu!

"Ah, apa yang ingin kalian lakukan? Turunkan aku! Aku tidak sengaja!"

"Mau langsung kabur setelah menampar orang?"

Suara yang tiba-tiba terdengar di belakangnya itu sangat rendah dan dalam, sungguh membuat orang yang mendengarnya terpesona, namun suara itu juga membawa aura dingin sampai ke tulang.

Jantung An Ge'er langsung berdetak kencang!

Kelopak mata Bo Yan sedikit terkulai, dia menyentuh mulutnya yang terbuka dengan satu tangan, tangannya yang lain mengangkat tubuh An Ge'er, lapisan es seolah memenuhi mata yang jernih dan acuh tak acuh itu!

Tiba-tiba seseorang bersiul dan berkata dengan senyuman penuh arti, "Tuan Muda Kedua Bo, entah suara apa yang telah didengar oleh gadis ini, sehingga dia masuk ke kamar yang salah dan sampai menampar orang. Apa lebih baik menyeretnya keluar dan memotong satu kaki dan satu tangannya?"

Ketika An Ge'er mendengarkan perkataan itu, seluruh tubuhnya bergidik ngeri!

Lelucon macam apa ini!

Apakah mereka mengira bahwa dia adalah gadis mafia?!

Saat dia sedang memikirkannya, pria itu melepaskan tangannya dari tubuh An Ge'er, lalu memegang kerah belakang bajunya, "Seret keluar!"

Dengan segera ada dua orang yang bergegas menyeretnya keluar.

"Tunggu sebentar!"

An Ge'er yang tidak bisa melarikan diri pun berseru keras.

Dia melepaskan diri dari dua orang yang hendak menyeretnya dan ingin melampiaskan kemarahannya, tapi melihat begitu banyak orang di sekitarnya, matanya berkedip, nyalinya pun menciut, "Aku bahkan sudah meminta maaf, apa lagi yang kamu inginkan? Lagi pula aku tidak sengaja. Bukankah melukai orang dengan sengaja itu melanggar hukum? Aku bisa menelepon polisi dan polisi akan menangkap kalian!"

Begitu selesai berkata, ruangan yang besar itu langsung sunyi!

Saat berpikir mereka mendengarkan apa yang dia katakan, An Ge'er pun menghela napas lega, "Ya, ini baru benar, jangan impulsif, impulsif adalah sifat iblis."

Pfffttttt…!!!

Seorang pria di sofa tidak bisa menahannya lagi, dia tertawa terbahak-bahak, "Leng Jue, kamu dengar itu? Dia mengatakan akan telepon polisi! Hahaha… lucu sekali dia!" Ye Che tertawa sampai air matanya mau keluar!

Jika gadis kecil yang sembrono ini tahu bahwa pria yang baru saja mengusulkan untuk menyeretnya keluar dan memotong lengan serta kakinya adalah seorang kolonel di pasukan khusus, apakah dia akan menangis histeris?

Leng Jue menggertakkan gigi dan mengatakan satu kata, "Diam!"

"Nyalakan lampunya, nyalakan lampunya, mari kita lihat bagaimana rupa bocah kecil yang berani ini!" Kata Ye Che dengan penuh semangat.

Lampu di ruangan itu tiba-tiba menyala, An Ge'er langsung menutup matanya dengan tangan. Dia sudah cukup merasa memalukan. Sekarang dia harus diamati di depan mereka seperti monyet. Itu juga… sama dengan penghinaan!

An Ge'er merasa sangat frustasi, dia tidak memiliki keinginan untuk menampakkan diri di hadapan mereka, dia hanya ingin pergi dari tempat ini!

"Cepat tunjukkan wajahmu!"

An Ge'er mulai menggertakkan giginya, dia memutar tubuhnya dan bergegas kabur. Di belakangnya ada orang yang langsung mengejarnya, dia pun menendang pria yang mengejarnya itu dengan tendangan berputar. Ye Che sangat terkejut, dia lengah dan hampir ditendang tepat di bagian vitalnya. Dia lalu memutar tangannya untuk menahan bahu An Ge'er, setelah itu dia mengambil topi di kepala An Ge'er dengan satu kali gerakan yang cepat.

Rambutnya yang panjang hingga ke pinggang dan berkilau seperti rumput laut itu pun tergerai seketika, beberapa siulan tajam segera terdengar di belakangnya karena terpukau!

An Ge'er tanpa sadar menoleh, wajahnya pun telah terlihat oleh semua orang yang ada di sana.

Wajahnya cantik dan menawan, kulitnya putih, matanya seperti aprikot, bibirnya merah cerah, benar-benar fitur wajah seorang gadis polos yang tidak berdosa.

Ye Che membelalakkan matanya karena terkejut, semua orang di dalam ruangan itu pun juga tertegun, setelah itu mereka berteriak dan bersiul lagi dan lagi.

Di sisi lain An Ge'er sedang panik menghadapi lawan di depannya… Di tengah sorotan mata pria itu, dia tahu orang itu adalah pria yang baru saja dia tampar.

Di antara para pria dan wanita yang berpenampilan menarik itu, orang itu adalah satu-satunya pria yang berdiri di sana, dengan napas dingin seperti bulan, penuh kesombongan dan ketidakpedulian, namun sangat elegan dan unik.

Bahkan setelah An Ge'er menamparnya, dia masih memiliki postur yang tenang, tanpa rasa malu sedikit pun.

Satu-satunya yang berbeda adalah aura di sekitarnya.

Dia seperti seseorang yang terlahir sebagai raja, seseorang yang sangat dihormati keberadaannya.

Dia lalu berjalan ke arah An Ge'er selangkah demi selangkah, kemudian memegang dagunya yang mungil.

An Ge'er merasakan tubuhnya kaku ketika dipaksa untuk menatapnya.

Mata pria itu tegas dan jernih, ujungnya sedikit meruncing naik, menunjukkan pesona yang tak terlukiskan. Mata gelap bagaikan pusaran air yang dalam, seolah-olah seperti tinta yang tak terhitung betapa pekatnya, tidak terlihat dasarnya sama sekali.

Ini adalah pertama kalinya An Ge'er merasa dirinya harus melihat pria yang sangat luar biasa ini.

Karena dia punya firasat.

Hari-harinya dengan pria yang ditampar olehnya secara tidak sengaja ini, akan terus berlanjut di masa depan!

Namun An Ge'er malah mengabaikan tatapan mata pria itu dan berkedip, kemudian ujung jarinya sedikit melunak.

"Ah, menyilaukan sekali, sungguh kecantikan yang luar biasa! Begini saja, Kakak Kedua, bagaimana jika kamu membiarkan aku membereskan wanita ini?" Mata aprikot Ye Che menunjukkan sedikit kesenangan.

Begitu dia mengatakan ini, kening Bo Yan pun berkerut.

Leng Jue tiba-tiba berdiri, dia mengamati An Ge'er dengan lebih cermat, lalu menoleh ke Ye Che dan berkata pelan, "Candaan apa itu bocah! Buka matamu lebar-lebar, wanita ini adalah kakak iparmu!"

Apa!

Kakak ipar?!

Kali ini tidak hanya Ye Che yang terkejut, tetapi An Ge'er juga terkejut. Omong kosong apa yang dia bicarakan? Kakak ipar?

Leng Jue mengambil sebuah foto dan menyerahkannya kepada Ye Che, "Jangan tanya bagaimana aku bisa mendapatkan foto ini."

Ini adalah foto yang tidak sengaja dia temukan di ponsel Bo Yan. Ada banyak foto wanita di dalamnya. Dia sangat kaget dan kemudian mengambil foto itu secara diam-diam.

Jika tidak melihat orang aslinya hari ini, dia tidak akan tahu kapan Bo Yan akan terus menyembunyikannya.

Mata Ye Che terbelalak lebar seperti lonceng besar. Dia sama sekali tidak percaya perkataan Leng Jue. Bo Yan menyukai gadis kecil ini? Tapi ketika dia melihat foto di tangannya, wajahnya tiba-tiba memucat.

Dia mengerutkan kening dan menatap Bo Yan, "Kapan Kakak Kedua punya kekasih? Leng Jue saja tahu, kenapa aku tidak tahu?"

Bo Yan menatapnya kembali dengan sorot mata dingin.

Leng Jue tiba-tiba terbatuk, menghindari pandangan tajam seseorang.

Ye Che bocah ini, apa dia harus berkata jika dia mendapatkan foto itu secara diam-diam?!

Ye Che memandang An Ge'er, dia tidak ingin menganggap hubungan mereka benar-benar nyata hanya karena sebuah foto, "Apakah kamu benar-benar pacar Tuan Muda Kedua Bo? Apakah bukan karena kamu takut aku akan mematahkan lengan dan kakimu, jadi kamu sengaja membohongiku?"

Ye Che menaikkan alisnya, ekspresi kesal sedikit tersirat di antara kedua alisnya yang indah.

Brengsek!

An Ge'er terus mengumpat di dalam hatinya!

Dirinya mengira bahwa pria ini mudah untuk diajak bicara, ternyata dia malah begitu banyak omong! Dan bahkan sekarang minta pembuktian!

Faktanya adalah bahwa dia sama sekali tidak mengenalnya! Apa yang harus dibuktikan?

An Ge'er hampir menggila di tempat.

"Tidak bisa membuktikannya, ya? Maaf, karena kamu cantik, aku akan memotong tanganmu dengan cepat."

"Bisa, bisa! Aku bisa membuktikannya!"

An Ge'er dengan cepat menyelesaikan perkataannya, dia mengepalkan tangannya dan menatap pria di sampingnya sambil bergerak perlahan-lahan.

Wajah Bo Yan tampak tenang dan tanpa emosi, seolah dia hanya pasrah saja dan semua itu tidak ada hubungannya dengan dia.

Sejujurnya, An Ge'er agak bingung bagaimana menjelaskannya.

An Ge'er benar-benar bukan pacarnya, bukankah seharusnya dia juga tahu itu? An Ge'er telah menamparnya, bukankah pria ini seharusnya ingin mencekiknya sesegera mungkin? Tapi kenapa tidak langsung mengatakan yang sebenarnya?

Dia sudah tidak bisa berpikir banyak dan hanya mengepalkan tangan sambil bergerak mendekatinya.

Ini adalah pertama kalinya dia mengeluarkan keberanian seperti ini. Dia tidak ragu-ragu menggunakan cara ini untuk menghadapi pria di depannya.

"Tuan Muda Bo, kamu sangat menyebalkan. Kamu bahkan tidak mencariku walau kamu datang ke Kota A. Jangan-jangan kamu sudah punya kekasih baru lagi, hah?"

Wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari bibir pria itu, An Ge'er menunjukkan senyum tipis karena lega telah mengatakannya. Tapi dia masih sedikit gelisah, tentu saja dia takut pria itu tidak akan bekerja sama dengan drama kecilnya.

Napas An Ge'er membuatnya merasa seperti menghirup madu, lembut dan hangat, tanpa sadar menyentuh hatinya. Mata aprikotnya yang menawan benar-benar dapat membuat orang terhipnotis.

Mata Ye Che hampir merah padam karena marah.

Dia bersusah payah dan akhirnya tertarik pada seorang wanita.

Tapi mengapa tiba-tiba menjadi wanita Bo Yan, yang juga akan menjadi kakak iparnya?!

An Ge'er meringkuk di pelukan Bo Yan, namun pria itu tidak mengatakan sepatah kata pun, matanya begitu dalam seperti lubang yang tak berdasar. Tiba-tiba, Bo Yan menelusuri tangan gadis itu hingga berhenti di pergelangan tangannya dan menggenggamnya.

Pergelangan tangannya terasa sakit karena dicengkeram seperti itu, An Ge'er mengumpat di dalam hatinya, tapi wajahnya tetap menunjukkan senyum menawan. Dia mendekatinya dan kemudian segera membawanya keluar dari ruangan itu.

Setelah keluar dari kamar hotel.

An Ge'er baru saja menghela napas lega, namun tubuhnya tiba-tiba merasakan gaya tarik yang sangat besar. Sebelum dia sempat bereaksi, dia sudah ditekan ke dinding dengan keras.

An Ge'er kesakitan karena tenaga kuat yang menekannya, sorot mata Bo Yan yang sudah dingin menjadi lebih dingin, "Apakah kamu memang wanita sembarangan seperti ini?"

Tidak hanya berani datang ke tempat seperti ini sendirian, dia juga berani melakukan itu pada pria yang tidak dia kenal!

Tampaknya setelah bertahun-tahun, keberaniannya terus meningkat dan tidak menurun sama sekali, kini dia benar-benar sangat sombong!

An Ge'er menatapnya dengan tidak percaya, tiba-tiba dia merasa jika tindakan pria ini sangat lucu. Memangnya sebenarnya apa hubungan mereka?

Dia menaikkan sudut bibirnya, matanya yang melengkung terlihat semakin mempesona, tapi dia tetap berkata dengan dingin, "Tuan Muda Bo? Kamu tidak benar-benar mengira jika aku pacarmu, kan?"

Apa yang dia lakukan? Atas dasar apa dia bersikap seperti itu untuk mengejeknya?

Sorot mata Bo Yan semakin gelap, dia menatap An Ge'er yang sedang menantangnya dengan bibirnya yang merah merona, dia tiba-tiba membungkuk dan mendekatkan diri…

An Ge'er benar-benar tidak bisa membayangkan bahwa pria yang begitu elegan, sombong, dingin dan acuh tak acuh ini bisa tiba-tiba menjadi begitu mendominasi dan kuat!