Selain memeluknya erat-erat, mata Rong Bei memerah dan mengutuk, hanya menyisakan rasa sakit yang tak terkatakan di hatinya.
Dia mencintainya, dia sudah tahu.
Tapi dia begitu mencintainya.
Dia bisa begitu rendah hati, bisa melakukan apa pun untuknya. Pria yang begitu fanatik, semuanya sangat kasar, tetapi dia menerima semua ini karena mencintainya, semua keangkuhannya, ketidakberdayaannya, dan penindasannya yang sewenang-wenang.
Hanya saja, ketika Rong Bei berpikir bahwa satu-satunya orang di dunia ini mungkin meninggalkannya, dan anak-anak mereka tidak punya waktu untuk lahir, dan meninggalkannya untuk hidup sendiri, dia merasa bahwa seluruh dunia tampaknya akan runtuh.
Dia telah menerima banyak pukulan, tetapi dia benar-benar tidak bisa menahan rasa sakit itu sekaligus.
Dia juga manusia.
Dia juga berharap memiliki rumah, jauh dari pelabuhan berdarah di luar.