Suara gadis ini sangat istimewa. Suaranya bersih dan lembut, dengan sentuhan serak-serak basah, aksennya yang agak aneh, dan warna suara yang eksotis.
Keduanya menoleh.
Gadis di TV itu tersenyum tipis dan tampak paling-paling tidak lebih dari dua puluh tahun. Namanya, Xinni, tertulis di subtitle.
Profil wajahnya memang eksotis.
Juri bertanya, "Xinni tidak terlihat seperti orang Tionghoa, apa kamu berasal dari suku minoritas?"
Xinni ragu-ragu sejenak, kemudian mengangguk, "Aku memiliki darah Asia Barat."
"Lalu apa yang akan kamu nyanyikan sekarang?" tanya juri lainnya.
"Saya ingin menyanyikan sebuah lagu berjudul An." Xinni menatap langsung ke kamera. Ada sesuatu yang muncul di matanya, "Dengar-dengar sebuah bola meriam jatuh di kamp pengungsi Emilia dua hari yang lalu. Aku ingin menggunakan lagu ini untuk berdoa bagi mereka."