Jaka bingung dengan kejadian tadi malam. dia hanya tau tubuhnya panas dan pandangan jadi pudar lalu gelap,
Memikirkan hal itu membuat Jaka ketakutan lalu Jaka memutus untuk lari pagi keliling kampung.
Suasana begitu tenang di pagi hari
"Hufh... rasanya nyamanan sekali cuma aku sendiri di pagi yang indah"(seru Jaka), lalu Jaka memutuskan untuk istirahat di dekat gang.
"Dek ada apa kok lari-lari?"(suara ibu-ibu dari balik tembok)
"Iya Bu biar sehat (jawab Jaka dengan wajah terkejut)
"Lho dek ini kan masih setengah tiga pagi?"(suara ibu dibalik tembok)
Hal itu membuat Jaka terkejut karena dia tidak melihat jam saat lari.
"Ah tidak apa-apa"(jawab Jaka)
"Sini dek maen sama ibu entar ibu kasih hadiah deh"(jawab ibu di balik tembok)
Dengan pikiran aneh-aneh Jaka mendekati tembok tersebut.
Sebelum sampai di tembok tangan Jaka di tarik laki-laki berjaket putih, membuat tubuh Jaka terjatuh.
"Ngapain kamu kesana?"(Dimas laki-laki berjaket putih)
"Ada ibu-ibu mintak bantuan kalo udh selsai di kasih hadiah"(jawab Jaka)
"Kamu mau wik-wik sama kuntilanak?coba liat ke atas (seru dimas)
Jaka mengangkat wajahnya dan melihat sosok berbaju putih dengan berlumur darah dengan posisi melambaikan tangan, Jaka langsung berdiri dan lari namun baju Jaka di tarik Dimas.
"Mbak OPO ayune ngono?"(Dimas sambil berteriak)
Tetapi sosok itu hanya tertawa dan semakin banyak darah yang keluar.
"Bocah Iki seneng kue nak Dadan ayu orak Dadan koyok ngono"(Dimas sambil teriak)
Tiba-tiba darah yang keluar dari tubuhnya menghilang wajahnya menjadi muda
layaknya gadis dua puluh tahun.
"Itu udah cantik silahkan kalo mau wik-wik?" (Seru Dimas sambil ketawa)
"Ogah setan di ajak gituan bego banget!"(seru Jaka sambil mencoba melepas genggaman Dimas)
"wes wegah jarene mbak, soale kue setan(Dimas sambil berteriak)
Tubuh dari sosok wanita tersebut mulai berdarah lagi dengan wajah suram mulai mendekati Dimas dan jaka, hal itu membuat Jaka ketakutan dan hampir menagis sambil berteriak-teriak .
"Bismilah Gusti seng agung tarik ke ciptaanmu seng angel di atur balek neng alame "(Dimas)
Jaka menutup matanya dan dia dengar Dimas membaca alfatihah membuat ia mengikuti bacaan Dimas.
"Buka mata udah selesai hahaha.."(seru Dimas sambil ketawa)
Jaka membuka mata perlahan-lahan "aku Dimas ponakan pakhardi kalo disini di sebut pak ustadz katanya"(seru Dimas)
"Aku Jaka"( Jaka dengan wajah ketakutan)
"Yaudah aku pulang dlu ,entar di kira salah jalan sama paman aku (Dimas pamit sambil lari)