"Permisi"
Terdengar suara dari luar rumah ,ibu Jaka yang mendengar langsung menuju kedepan rumah .
"Cari siapa mas ?"(tanya ibu Jaka)
"Kata paman saya suruh kesini Bu"(seru Dimas)
"Oh... Jadi ponakan pak ustad silahkan masuk , pak ustad kemana kok engk ikut?" (Seru ibu Jaka)
" Paman lagi ke warung sebentar Bu"(jawab Dimas)
Tak lama terdengar suara pintu kamar terbuka.
"Dimas yang tadi kan?"(seru Jaka sambil terkejut)
"Hallo Jaka "(seru Dimas)
"He..yang sopan Jaka , Dimas ini ponakan pak ustad yang baru dateng ke kampung kita 2hari , Tapi hebat nak Dimas walau bukan warga sini ikut ronda lho " (saut ibu Jaka).
Terlihat Dimas tersipumalu mendengar pujian ibu Jaka, tak lama Dimas berdiri dan menghampiri Jaka.
"Kalo dia cerita kejadian tadi pagi bakal ada masalah besar" (seru Jaka dalam hati)
Dimas tiba-tiba memegang pundak Jaka,tubuh Jaka terasa sakit dan berat.
"Lepas woe..sakit mau ku pukul apa?"(seru Jaka sambil berteriak)
"Masak cuma di sentuh sakit "?(tanya Dimas)
Ibu Jaka yang melihat kejadian itu tertawa karena yang ia tau Dimas cuma menyentuh tubuh Jaka , Jaka semakin naik pita karena sakit yang dia rasa semakin parah.
"Gimana lebih mendingan kan"(tanya Dimas)
"Sakit banget bego" (seru Jaka dengan nada tinggi)
"Kamu sering bolong sholat ya? , kalo di suruh orang tua ngedumal terus"(seru Dimas)
" Kok bocah ini tau " (seru Jaka dalam hati)
Lalu Jaka menatap Dimas teelihat Dimas tersenyum padanya.
"Assalamualaikum"