Chereads / Cinta Sang Malaikat Penjaga / Chapter 35 - HARI PENGEKSEKUSIAN (2)

Chapter 35 - HARI PENGEKSEKUSIAN (2)

"Aku berharap bisa bertemu dengan pasanganmu di dalam Tartarus segera." Chiron berkata, sehingga menyebabkan keributan di antara keramaian.

Suara terkesiap yang kencang bisa terdengar dari keramaian itu setelah mendengar apa yang telah diucapkan oleh Chiron dan semua centaurus itu menggelengkan kepala mereka dengan tidak setuju. Berlawanan dengan apa yang dipercayai oleh orang-orang, para cetaurus adalah makhluk yang akan selalu menemukan keseimbangan di dalam hidup mereka dan akan menghindar dari konflik apapun semampu mereka.

Maka dari itu, mendengar sebuah kalimat yang sangat provokatif seperti ini dari Chiron, sangat sulit bagi mereka bahwa kalimat itu berasal dari ketua mereka yang sangat mereka hormati.

"Bunuh mereka!" Salah satu dari banyaknya orang di keramaian berteriak dengan suara yang penuh dengan kemarahan dan kebencian.

"Bakar mereka hingga mati!" Satu demi satu suara dapat terdengar dan dengan cepat menjadi sebuah gelombang tuntutan dari para penduduk sementara mereka juga menggeram dan menyentak ke arah dua centaurus yang ada di atas peron dan terikat di tiang serta tumbukan jerami kering yang ada di bawah kaki mereka.

Suara marah yang terdengar dari para penduduk seperti api yang membara di dalam hutan, yang menyebar dengan sangat cepat bersamaan dengan riak emosi yang mengalir melalui kelompok penduduk yang banyak hingga ke orang terakhir yang berada jauh.

"DIAM!" Eaton menggeram untuk menenangkan keributan yang terjadi, jika hal ini berlanjut lebih lama lagi, maka kemarahan dari para lycanthropes akan meyerang para centaurus untuk dosa yang telah Chiron dan Carina lakukan.

Geraman yang memekakkan telinga itu berhasil untuk menghentikan keributan yang terdengar dan para penduduk dipaksa untuk menunggu apa yang akan terjadi kemudian atau lebih tepatnya apa yang akan Raja mereka lakukan kepada para centaurus.

"Sebagai sebuah tanda bahwa para centaurus mengabdikan kesetiaan mereka kepada Raja dari para lycanthropes, kami akan melakukan perjanjian pengikatan darah untuk membuktikan kesetiaan mereka di masa mendatang." Eaton berkata, ia berbalik untuk menghadap semua centaurus yang ada di belakangnya.

Mereka sudah diberitahukan mengenai hal ini dan tahu bahwa pilihan yang mereka miliki sangat terbatas, itu adalah antara menyetujui perjanjian atau mereka bisa bergabung bersama dengan Chiron dan Carina untuk dibakar hidup-hidup tepat setelah mereka.

"Jika kau tdak ingin setuju dengan perjanjian ini, kau bisa naik ke atas peron!" Kalimat terakhir Eaton menggema di antara semua orang itu dan hal ini membuat mereka bergidik dengan pikiran atas konsekuensi yang harus mereka hadapi jika mereka memilih untuk menolak perjanjian itu.

Tentu saja, penawaran pertama lebih menggoda dibandingkan dengan yang lainnya, namun ada tiga centaurus yang melangkah maju untuk menolak penawaran perjanjian itu. Sudah sangat jelas dari sikap mereka bahwa mereka akan memili untuk mengikuti Chiron dan Carina menuju ke alam baka.

"Kami menolak perjanjiannya. Kami tidak ingin hidup di bawah kezalimannya lagi. Chiron dan Carina tidak pantas untuk mati. Itu adalah perbuatan para iblis, yang berbisik kepada mereka dan membuat mereka melakukan perintah yang diberikan." Satu dari antara tiga centaurus berkata dengan keras dan sangat jelas, sementara kedua lainnya setuju dengan apa yang telah ia pilih.

Pernyataan ini membuat gelombang bisikan lagi di antara kerumunan dan beberapa centaurus terlihat goyah dengan keputusan mereka.

Dan setelah mengatakan itu, centaurus yang sebelumnya berbicara, menatap ke arah Zarrn, lama dan tajam, sebelum ia berkata lagi. "Apa kau tidak merasa malu untuk berdiri disana dan menjadikan dirimu sebagai perwakilan dari kami, ketika kebenaran menyatakan bahwa kau mengkhianati ketuamu sendiri?"

Zarrn menatap kembali ke arahnya dan kemudian ke arah centaurus lain yang ada di bawah peron. Ia menghela napas berat sebelum menjawab.

"Aku tidak merasa malu untuk menentang Chiron dan Carina, dan menyatakan kebenaran atas perbuatan jahat yang telah mereka lakukan." Zarrn berkata. Suaranya bergema di antara keramaian. "Tapi, aku akan merasa malu jika harus menyalahkan para iblis karena memiliki hati yang lemah." Ia menatap ke arah Chiron dan Carina.

Mantan ketua dari para centaurus itu menatap ke arah Zarrn dengan serius, namun tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam kepalanya pada saat itu.

"Para iblis bisa melakukan apapun yang mereka inginkan, tapi itu tetap Chiron yang memutuskan untuk mengikuti godaannya." Zarrn berkata sambil terus menatap ke arah Chiron.

Zarrn tidak membenci Chiron atas keputusan salah yang ia lakukan, tapi ia hanya merasa kecewa kepada ketuanya itu karena menyerah di dalam provokasi dari para iblis.

Pada kenyataannya, di beberapa kesempatan, Zarrn juga bisa merasakan kebencian bersama dengan Chiron di masa lalu mereka, namun ia tidak tahu bahwa itu cukup kuat untuk menuntun sesuatu di dalam dirinya hanya dengan sebuah bisikan dari para iblis.

Ia seharusnya memilih jalan yang lain.

"Kau benar, tapi aku tidak menyesalinya." Chiron akhirnya memilih untuk memotong pembicaraan dan kemudian ia menatap ke arah tiga centaurus, yang naik ke atas peron. Kedua mata Chiron dipenuhi dengan emosi yang tak dapat terduga. "Kembali ke kumpulanmu."

Namun, ketiga dari mereka sangat dekat dengan Chiron dan mereka tidak memiliki keluarga atau pasangan yang dapat mengikat mereka ke dalam perkumpulan para centaurus, maka mereka tetap berada pada keputusan mereka.

"Laksanakan eksekusinya!!!!" Eaton berkata dengan sangat keras sementara tiga centaurus lain juga diikat di tiang penghukuman agar mereka dapat ikut terbakar hidup-hidup bersama dengan Chiron dan Carina.

Secara tiba-tiba sebuah suara keras menggema saat para penduduk berteriak dengan serentak, memberikan aura yang mengintimidasi.

Tidak perlu menyebutkan lima orang yang ada di atas peron, bahkan centaurus lain yang berada di bawah peron saja bergidik ketika mereka mendengar hal itu.

Bersamaan dengan teriakan penduduk, terdengar suara drum yang keras, yang dipukul sesuai dengan ritme, sementara lima orang naik ke atas peron sambil membawa obor di tangan mereka masing-masing.

Langit yang terlihat gelap hanya menambahkan kesan suram pada siang hari ini, seakan langit juga sedang menunggu untuk menyaksikan kematian menyedihkan dari lima jiwa yang akan bertemu dengan akhir mereka kurang dari beberapa jam lagi, sementara jiwa-jiwa menyedihkan itu tidak akan bisa melihat esok hari.

Sementara, Lilac melihat semua ini tanpa berkedip. Pada awalnya ia tidak tahu mengenai apa yang telah Jedrek putuskan untuk menghukum mereka.

Ia tahu Jedrek akan menghukum mereka dengan kejam, namun untuk membunuh mereka dalam cara yang menyiksa ini, adalah sesuatu yang tidak pernah terlintas di dalam pikirannya.

Meskipun eskpresi wajah Lilac tidak menunjukkan apa yang sebenarnya sedang ia rasakan, namun dari caranya menggenggam tangan Jedrek dengan erat, menunjukkan pada Jedrek bahwa ia tidak setuju dengan ide ini.

Namun, Jedrek sangat menghargai Lilac karena tidak menyuarakan tentangan apapun pada saat ini. Karena, jika Lilac melakukan itu, Jedrek akan berada di dalam posisi yang sulit.

Di satu sisi, itu adalah perintah darinya dan ia tidak ingin menarik kembali kata-katanya, tapi di sisi lain, pendapat dari Lilac juga penting baginya untuk memutuskan sesuatu yang besar.

Untungnya, Lilac tetap diam hingga lima orang itu melangkah maju dan semua keributan di antara para penduduk bersamaan dengan suara drum mulai mereda, semuanya menjadi sangat hening dengan seketika.

Lilac dengan berani melihat ketika obor pertama membakar jerami di bahwa kaki Chiron yang diikuti satu per satu oleh yang lainnya.