Draghar benar- benar tidak memperhatikan hal ini dan lupa akan luka- lukanya, karena luka- luka tersebut sudah melekat padanya seperti kulitnya sendiri dan dia lupa kalau bekas luka tersebut merupakan pemandangan yang tidak biasa, karena dia sudah memilikinya sejak pertama kali dia bisa mengingatnya.
Apakah ketika dia baru berusia lima tahun atau enam tahun atau tujuh tahun… Draghar tidak dapat mengingat hal tersebut sama sekali.
Bukan hanya karena rasa sakit telah menjadi hal yang sangat akrab dengannya, tapi juga karena dia merasa kalau itu adalah satu- satunya rasa yang dia rasakan selama ini.
Tentu saja sampai dirinya bertemu dengan Aurora dan Draghar mulai mengerti kalau rasa sakit bukanlah rasa yang seharusnya dia terima. Kalau ada perasaan yang indah seperti merasa dicintai.
Karena ketidakpekaannya itulah dia tidak menyadari kalau Aurora tengah memperhatikannya hingga dia mendengar suaranya yang tersedu.