Enjoy the Story'
.
.
.
Suatu malam bertabur bintang di sebuah kota yang dijuluki kota Peri. Seorang wisatawan muda melihat seorang wanita di bawah pohon Linden, berdiri dengan anggun bermandikan cahaya bulan yang terang, yang membuatnya berkilau meski di tempat gelap. Wanita itu mengalunkan melodi indah dari sebuah seruling berwarna putih senada dengan gaun yang dikenakannya.
Pemuda tampan yang sedang berjalan kaki itu, berhenti untuk menikmati melodi yang mengalun indah di telinganya. Melodi sendu itu datang bersama semilir angin malam yang membawa bau semerbak dedaunan anggur dari lembah perbatasan Italia. Semilir angin seolah berhembus mengikuti irama yang dimainkan sang wanita. Sesekali angin malam menyibak gaun putih bercahaya kan sinar bulan itu seperti melambai kearah si pemuda. Perpaduan yang Indah. Tanpa sadar kaki pemuda itu melangkah mendekati si pembuat melodi.
Namun, belum lagi sampai dan melihat dengan jelas, sang wanita menyadari keberadaan orang asing disekitarnya. Sang wanita langsung menghilang dalam sekejap, mengejutkan si penikmat melodinya. pemuda itu segera berlari ke tempat dimana wanita tadi berdiri, tapi tidak ada siapapun. Dia mencari ke segala arah dan tak menemukan orang yang ia cari.
"Cepat sekali hilangnya!"
"Sam! sedang apa?"
"Oh..!! apakah kau melihat seorang wanita melintas baru saja?"
"Wanita? tidak. Aku tidak melihat siapapun selain kita disini." Sahabat pemuda itu ikut melihat ke beberapa arah selain arah kedatangannya
"Apa kau yakin?"
"Tentu saja"
"Kemana wanita pergi?"
"Sam!"
"Mn...?"
"apa kau percaya kisah yang diceritakan si kakek pemilik kebun tadi? Aku pikir, kau mungkin berhalusinasi!"
"Tidak Tom, aku benar melihatnya tadi. Dia di sini, berdiri dengan anggun mengenakan gaun putih yang menyapa tanah. Dia mengalunkan melodi dari sebuah seruling, melodinya sangat indah tapi entah kenapa aku merasa ada sendu di dalamnya, seperti ...."
"Ok ok. Sam! Sebaiknya kita kembali ke penginapan, aku mengantuk" Tommy tersenyum membujuk Sam
"Oh, baiklah ..." ___'tapi aku benar melihatnya tadi disini. Itu nyata. hanya saja, kemana perginya wanita itu?' batin Sam.
Sam terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menyusul sahabatnya.
.
Ketika mereka pergi, ada sesuatu bergerak dari atas pohon.
Krrusshh ... krrusshh ...
suara ranting pohon, sesuatu jatuh dari sana, tapi bukan daun melainkan sehelai bulu putih nan halus yang melayang mengikuti hembusan angin malam.
.
.
.
Matahari pagi menyapa daratan Slovenia yang menyuguhkan pemandangan penyejuk mata dan Hati siapa saja yang melihatnya.
"Hei ...!!"
"Tommy! kau mengagetkanku"
"Haha ... Sorry! Apa yang kau pikirkan sepagi ini?"
"Wanita itu ..."
"Oh tuhan! Sam, lupakan itu. sebaiknya kita sarapan, ayo"
"Mn..."
Sam masih penasaran dengan wanita yang dilihat nya semalam. Dia tidak yakin bahwa ia hanya berhalusinasi.
Sam meninggalkan sahabatnya sendiri di hotel untuk melihat kembali pohon Linden di ujung blok.
.
.
.
Sam sibuk memperhatikan pohon dan sekitarnya untuk mencari petunjuk bahwa ada seseorang disana malam tadi, selain dia dan sahabatnya.
"Apa yang sedang kau cari anak muda?"
"Oh!!" ___ 'ya ampun ibu ini mengagetkanku' ___ " tidak ada, aku hanya melihat daun pohon Linden yang indah. Mereka jatuh sebelum musim gugur tiba."
"Daun nya akan jatuh ketika ada sesuatu yang mengusik" si ibu pergi setelah mengatakan itu
"Mengusik?!" Sam melihat ibu itu pergi meninggalkannya.
Setelah itu, ia serius memperhatikan ke atas pohon.___ 'apa maksudnya dengan mengusik?' Sam mengitari pohon tersebut dengan mata mengarah ke atas pohon.
brugh .....
"Akh"
Sam tersandung akar Pohon yang menjalar di sekitar bawah pohon. Sam jatuh berlutut membelakangi pohon. Saat itu ia menemukan sesuatu. Putih dan halus. Diantara dedaunan muda yang jatuh akibat terusik. Itu sebuah Bulu.
Sam menelaah bulu tersebut dengan seksama. Ia menyangka itu adalah bulu burung merpati yang lewat, namun itu terlalu besar untuk seekor merpati berukuran mungil. Sam membawa bulu halus itu pulang ke penginapan bersamanya. Ia menyimpan bulu itu di tengah buku hariannya agar tidak hilang.
.
"Sam! dari mana saja kau? aku mencari mu kemana-mana. Kenapa kau tak membawa ponsel mu?"
"Maafkan aku"
"aku sudah menyewa sepeda untuk kita berkeliling kota."
"Baiklah, ayo"
Mereka berdua bersepeda berkeliling kota Ljubljana, Slovenia. Menikmati pemandangan indah yang menakjubkan disana. Mulai dari bangunan-bangunan tua bergaya Renaissaince, Baroque, dan Art Nouveau yang bisa dilihat di seluruh kota Ljubljana yang berdiri kokoh, berjejer rapi sepanjang perjalanan mereka. Kemudian pohon-pohon besar yang menghijaukan pemandangan. Lalu Jalanan yang hanya ada pejalan kaki dan benerapa pesepeda. Tanpa kemacetan dan riuh suara kendaraan. Setelah itu, mereka melewati jembatan besar yang terbentang diatas sebuah sungai yang mengalir membelah kota dengan patung naga besar menyambut di ujung sisi jembatan. Serta Beberapa warga setempat yang sedang beraktifitas, menyapa mereka dengan ramah dan senyum. Menambah kebahagiaan liburan mereka.
Mereka berhenti, menikmati udara segar sambil melihat aliran sungai yang tenang dengan udara bersih yang menyehatkan jantung yang dihasilkan pepohonan besar yang berjejer rapat memenuhi bantaran sungai. Mereka duduk di sebuah bangku taman di pinggiran Sungai. Sam memejamkan matanya sejenak menghirup wanginya udara yang membawa bau semerbak dedaunan hijau yang tumbuh di sekitar taman. Tiba - tiba sekelebat bayangan menyibak ketenangannya. Sam tersentak dari duduknya.
"Ada apa Sam?"
"....Tidak apa" Sam sedikit terdiam
"Sebaiknya kita kembali."
"Mn"
.
.
.
Sekembali dari berkeliling, mereka membasuh diri sebelum makan malam.
Sambil makan malam, mereka membicarakan rencana selanjutnya ke beberapa tempat lain di negara tersebut. sebuah tempat tiba-tiba muncul di benak Sam.
"Apa?! Gua? Tapi kita sudah sepakat akan ke Sungai Soca besok"
"Entahlah, itu muncul seketika di kepalaku"
"Pikirkan sekali lagi Sam, tidak ada apa pun didalam gua. bahkan wanita cantik tidak di sana" Tommy tersenyum
"Tommy ... Kau ini. Sebaiknya kita pergi tidur sekarang" Sam mengakhiri perbincangan mereka
"Ok! aku setuju."
Mereka menuju tempat tidur masing-masing di dalam ruangan yang sama, dan mulai memejamkan mata. Mereka kelelahan setelah mengayuh sepeda berkeliling.
.
Sam bergeming dalam tidurnya. Dia menggelengkan kepalanya kesana kemari, berkeringat di sekujur tubuhnya. Matanya masih terpejam, namun bibirnya bergerak mengucapkan sesuatu tanpa suara.
Sshhaaa ....
Sam membuka matanya masih dengan nafas yang memburu. Ia langsung mengambil nafas panjang untuk menetralkan dirinya. Sam mencoba mengingat potongan gambar dalam mimpinya. Tiba-tiba ia mendengar alunan melodi yang tak asing. Itu melodi yang sama yang ia dengar kemarin malam. Sam tergesa beranjak dari tempat tidur kemudian membuka jendela kamar lantai dua tempatnya menginap untuk mencari sumber suara.
"Itu dia" Sam menemukan wanita kemarin, di bawah sebuah pohon mengenakan gaun putih.
Sam segera menuju ranjang tempat Tommy tertidur nyenyak.
"Tommy... bangunlah.. Tom ..." Sam membangunkan sahabatnya dengan suara lirih agar tidak membuat wanita itu pergi lagi.
Sam bolak-balik melihat keluar jendela memastikan wanita itu masih disana ketika sahabatnya bangun.
"Tom, kau tidur seperti orang mati. bangunlah lihat wanita itu dan dengarlah melodi sendu ini. Tommy!!!!" Sam mendorong sahabatnya dengan keras membuatnya bangun dengan marah karena telah mengganggu tidurnya, tapi Sam segera menutup mulut Tommy dengan tangannya dan menyeretnya ke bibir jendela untuk melihat wanita bergaun putih.
"Kau lihat? aku tidak berhalusinasi bukan!" kata Sam bangga. Tommy mengucek matanya berulang kali, namun tak menemukan apapun.
"Aku hanya melihat seekor burung disana."
"Tommy ku mohon serius lah, disana ... di bawah pohon itu. lihat sekali lagi, Dia bergaun putih" Sam menunjuk tepat kearah pandangnya
"Sam, aku akan kembali tidur. aku akan mengantarmu besok"
"Kemana?"
"Ke Dokter"
"Untuk apa?"
"Konsultasi"
"Apa kau benar tak melihatnya?"
"Aku menjawab mu dengan jujur Sam. aku kasian padamu, kembalilah tidur agar kau lebih baik besok" Sam melihat sahabatnya dengan banyak pertanyaan di benaknya.
Sam kembali ke jendela untuk melihat wanita itu. Dia masih disana, bahkan sekarang wanita itu menatap tajam dengan kilatan sinar biru ke arah Sam. Sam mulai mengerutkan matanya untuk mempertajam penglihatannya namun pandangannya malah semakin kabur. Sam kehilangan keseimbangan, tubuhnya tiba-tiba melunglai dan ...
brugh. ....
Sam jatuh kelantai kehilangan kesadarannya.
.
.
To be Continue
.
.
Note :
*Dragon Bridge* Jembatan yang mereka lewati dengan patung naga di ujung sisinya
*Ljubljana Dragon* naga di ujung sisi jembatan