**** Happy reading ****
Seusai mandi Steven lantas membaringkan diri di ranjang kamar itu yang telah di sediakan oleh si pemilik rumah. Sebuah kamar berukuran sedang, tidak terlalu besar namun tak terlalu kecil. Ia Steven kembali melihat ke arah jendela, berharap masih ada Tasya di sana. Namun setelah beberapa saat kedua bola mata nya mencari-cari tak kunjung menemukan sosok yang di cari
Steven merapikan pakaian yang di kenakan nya. Agak kebesaran sedikit, namun ia tak punya pilihan lain. ia menatap dirinya dalam cermin. Ia teringat kembali adegan diri nya mencium Tasya di tengah sawah saat matahari sedang panas-panasnya.
Tiga jam lagi waktu nya ia akan terbang ke Jakarta. Pekerjaan telah menunggu nya. Steven mengambil ponsel nya untuk memesan taxsi karena tak mungkin ia akan naik becak. Bisa-bisa ketinggalan pesawat jika hal seperti tadi siang kembali terjadi. Batin nya
****