Kalau gitu seperti nya mamah harus menjual saja itu pabrik dan perkebunan biar kamu bisa cepat kesini dan fokus saja menangani usaha ayah di sini dan fokus pada persiapan pernikahan mu dengan Sheryl. Pokok nya ayah nggak mau tahu, kamu harus pulang segera" ucap Ayah nya dengan nada tegas.
"Ya nggak bisa begitu..."
Erik tidak meneruskan kata-katanya nya. Ayah nya tidak memberikan kesempatan pada nya untuk menjawab nya. Ayah nya telah memutuskan percakapan nya sebelum ia menjawab nya.
"Dasar sial" ucap Erik seraya memukul kemudi mobil nya. Ia benar-benar bingung dan dalam kondisi yang sulit. Di satu sisi ia ingin membahagiakan.
Mungkin benar kata orang-orang jika pernikahan itu hanya menjadikan orang semakin banyak masalah, baru juga beberapa hari menikah masalah sudah datang silih berganti setiap hari ada saja masalah yang di hadapi!" Batin nya.
********