Chereads / Beautiful girl's love / Chapter 29 - part 29

Chapter 29 - part 29

Terima kasih masih mengikuti Beautiful girl's love

**** Happy reading ****

*

*

Rafa masuk ke kamar nya dengan membawa secangkir teh hangat di tangan nya

Tanpa alia ketahui kamar yang alia tempati terdapat pintu rahasia yang langsung terhubung ke kamar nya. Yang terletak ada di dalam lemari besar dan terlihat hanya seperti cermin. Rafa secara khusus menggunakan jasa desain interior dan para pekerja terbaik untuk mendesain nya sesaat sebelum hari pernikahan nya. Sehingga cepat selesai dengan hasil sempurna.

Dia baru kali ini mencoba masuk dan benar saja langsung terhubung ke kamar alia.

"Yes. Good job, benar-benar memuaskan" batin nya memuji kerja desain interior dan para pekerja lain nya yang merenovasi kamar nya.

Tanpa butuh waktu lama rafa telah masuk ke dalam kamar alia dan meletakkan nya di meja yang ada di kamar itu.

Drrrrrttt drrrrrrtt..

baru saja ia akan duduk di ranjang bermaksud akan mulai pendekatan terhadap istri nya ponsel di saku celana ny bergatar.

Secepat kilat rafa keluar dari kamar tersebut dan masuk ke kamar nya sendiri. lalu mengangkat panggilan dari kefin asisten pribadi nya.

Setelah menjawab singkat panggilan tersebut ia pun bergegas keluar dari kamar nya dan buru-buru mengendarai mobil nya tanpa supir menuju ke kantor menemui asisten nya itu yang telah menunggu nya.

*

*

*

*

****

Alia keluar dari mandi, dengan masih mengenakan handuk. Badan nya begitu segar setelah mendi dan berendam cukup lama, ia mulai melihat sekeliling ruangan, ia mengucek mata nya, dan kembali memperhatikan sekeliling kamar nya yang sedikit berbeda dengan sebelum ia masuk ke dalam kamar mandi.

Alia berjalan ke arah pintu berusaha memastikan pintu kamar nya telah terkunci atau belum.

"Tapi ini masih terkunci," batin nya

Alia kembali berjalan menuju meja rias nya dia melihat tas yang di letak kan di meja rias tersebut telah bergeser. Alia lebih terkejut lagi ketika ia melihat meja yang ada di dekat sofa. Kini ada secangkir teh.

Alia kembali berjalan menuju meja tersebut dan memastikan teh itu. Alia memegang teh yang ada di cangkir itu.

"Hmmm tapi ini masih hangat, arti nya ada orang yang masuk ke kamar ini tapi siapa?, Dari mana dia bisa masuk?" Alia bergidik ngeri membayang kan hal aneh-aneh yang terjadi di kamar itu.

Setelah memakai pakaian rapi. Alia keluar kamar nya tanpa berani meminum teh yang ada di meja itu.

"Ini benar-benar aneh Dia merasa heran dengan kejadian itu. Apakah di rumah ini sekarang ada hantu nya?" Dalam hati alia bertanya-tanya.

Alia berjalan menuju dapur bermaksud mencari bi Inah. Alia kembali teringat momen-momen ketika ia masih bekerja di rumah itu dan kerap kali Rafa memarahi nya.

"Mba Siti, bi inah nya ke mana?" Tanya Alia pada salah satu pembantu yang ada di rumah itu.

"Ada di kamar nya non"

"Jangan saja panggil non, panggil al aja" ujar alia

"Tapi non, aku kan nggak enak, ohya non maafkan kesalahan situ dulu yang kurang baik terhadap nona alia"

"Sudah lupakan saja, panggil aku al saja, tidak usah pakai nona cukup alia atau mba alia saja" ujar alia seraya melangkah ke kamar bi inah.

Alia masuk ke kamar bi inah, dia ingat betul dulu

bi inah kerap kali menenengkan nya saat rafa memarahi nya di kamar itu.

Tok tok tok "Bii"

"Ya non"

"Aku ingin tanya sama bibi"

"Ya sebentar non lagi habis sholat"

"Bi di kamar ku ada secangkir teh hangat, apa bibi yang membuatkan nya?"

"Iya non, tapi tuan yang meminta nya kata nya tuan yang akan mengantarkan nya ke kamar"

"Hah, benar kah?, Tapi masuk dari mana dia bi sedang kan pintu dalam keadaan terkunci"

"Mungkin dia pegang duplikat"

"Tapi kan masih tergelantung di pintu harus nya kan tidak bisa di buka dari luar"

"Saya kurang paham non"

"Jangan panggil non ah bi, nggak enak di dengar"

"Iya al, oh iya tadi tuan pesan kata nya malam ini pulang nya agak malam, nona tidur dulu aja makan aja jika sudah lapar, dan juga suruh banyak istirahat"

"Ya bi, ya sudah aku ke kamar dulu ya, aku minum teh nya ya, takut keburu dingin."

Ya al, silahkan"

****

Malam hari nya Alia tertidur pules di kamar nya. Ini adalah malam pertama nya di rumah itu setelah berstatus sebagai istri Rafa. Ia melewatkan malam itu sendiri karena Rafa belum pulang hingga larut malam.

Bagi Alia yang terpenting adalah sikap Rafa yang tidak kasar pada nya itu sudah lebih dari cukup tanpa menuntut hak nya sebagai seorang istri. Yang terpenting bagi nya saat ini adalah masa depan anak nya jika lahir nanti punya status yang jelas.

*

*

*

*

****