Ellena mengenakan mini dres hitam dan sepetu casual ,penampilen nya kali ini terlihat sexy dan jauh lebih muda dari usia nya. ia juga memakai mek'up se natural mungkin yang menambah kecantikan nya. Sejak dulu memang tidak suka berdandan menor saat di luar kegiatan nya sebagai modeling, ia memilih penampilan yang tidak mencolok namun terlihat elegan.
Elena bergegas keluar dari apartemen nya menuju ke mobil nya, sepanjang perjalanan menuju tempat di mana mobil nya di parkir ia terus menoleh ke kanan dan ke kiri berharap bertemu dengan rafa di jalan yang ia lewati,
Namun tak kunjung menemukan nya, ia juga berharap bisa menemukan mobil rafa terparkir di sekitar apartemen nya, namun tak juga terlihat.
****
Setelah selesai menghadiri pertemuan penting, rafa kembali masuk ke dalam ruangan nya, ia mengambil ponesl yang tergeletak di meja dan membuka nya. terlihat panggilan tak terjawab dari ellena. ia juga melihat beberapa pesan dari ellena namun rafa enggan untuk membuka nya.
Ia pun bermaksud akan menaruh ponsel nya kembali namun ada notifikasi pesan masuk ke ponsel milik nya yang membuat ia kembali bersemangat untuk membuka nya.
"Bos saya sudah berusaha menyelidiki wanita dalam foto yang bos berikan, saya juga sudah mendapat alamat tempat tinggal wanita dan pria tersebut" pesan dari detektif yang rafa sewa.
"Ia bernama alia khairunisa, saat ini ia sedang hamil, dan baru keluar dari rumah sakit karena percobaan bunuh diri. Kini ia tinggal dengan pria yang ada di foto tersebut. Pria itu bernama stive, dokter muda pemilik klinik tempat gadis tersebut melakukan percobaan bunuh diri. Lalu alia di rawat di rumah sakit milik ayah dari laki² tersebut." Pesan dari detektif
'Mereka kini tinggal di apartemen xx. Di lantai 9 nomor 101. Alia status nya sekarang adalah sebagai pembantu dari pria tersebut." Pesan dari detektif
"Apa kamu tahu siapa pria yang menghamili gadis tersebut?" Tanya rafa seraya tersenyum dalam hati nya. Rafa sengaja memberibkan pertanyaan itu untuk ngetes detektif suruhan nya tersebut.
"Kalau itu anda tentu lebih tahu bos" jawab sang detektif yang sebenar nya sedang menahan tawa nya di sana.
"Pertanyaan bodoh, orang kaya kog bodoh.. dirinya yang menabur benih masih nanya hamil dengan siapa, hahaha" batin sang detektif, sambil terus menahan tawa nya.
Rafa lalu menutup pembicaraan setelah informasi yang di minta di rasa cukup, setelah itu ia pun men trasfer sejumlah uang sebagai imbalan atas pekerjaan detektif tersebut. Sebelum akhir nya ia kembali sibuk dengan pekerjaan nya. Ia lebih dulu melihat² foto2 alia yang ia ambil secara sembunyi².
***
Seorang sekretaris sexy masuk ke ruangan nya setelah terlebih dahulu mengetuk pintu, seperti biasa dengan suara manja layak nya prinses yang sering masuk infotainment menyodorkan beberapa berkas yang harus ia tanda tangani,
Sekilas rafa melirik penampilan sekertaris di depan nya yangbaru bekerja dengan nya beberapa bulan. Baju nya begitu terbuka yang menonjolkan buah dada nya yang terlihat putih padat dan berisi, seakan ingin keluar dari sarang nya, sang sekretaris bahkan sengaja menjatuhkan pulpen di depan nya lalu mengambil nya seperti sedang sengaja menggoda duda tampan di depan nya. rafa buru2 mengalih kan pandangan nya ke arah lain, sebelum ia melihat lebih lanjut, meskipun rafa pria normal yang saat ini haus akan belaian perempuan, namun sekertaris nya sungguh bukan tipe yang ia suka.
Kecantikan sekertaris nya memang tidak di ragu kan lagi, wajah putih, kulit mulus tanpa goresan, di dukung dengan tinggi badan bak model yang menambah kecantikan nya. Namun bagi nya ia terlalu murah mengumbar aurat nya,.kali ini bahkan ia memakai rok mini yang sangat tinggi, hingga saat ia duduk seseorang dengan mudah melihat isi di dalam nya.
"Kamu boleh keluar dari ruangan saya, nanti akan saya panggil jika saya sudah selesai memeriksa nya" ucap rafa seraya mengibaskan tangan nya.
Sang sekertais yang bernama rara tersebut pun keluar dari ruangan bos nya dengan wajah kesal karena tidak berhasil menggoda bos duda tampan yang sudah ia incar sejak lama.. teman nya yang melihat tingkah laku rara tersenyum menahan tawa nya karena ia yakin jika rara tidak berhasil menggoda bos nya.
"Rubah lah penampilan mu jadi lebih tertutup jika ingin mendapat kan hati nya. Ibarat kita mau membeli sebuah makanan, pasti memilih yang masih rapat dan tersegel agar terjaga dari debu dan kotoran" kecuali jika kamu hanya sebatas ingin menggoda nya" Bisik teman nya.
Rara yang mendengarkan ucapan teman nya hanya terdiam, "bagaimana pun mungkin ada benar nya juga, pakaian ku terlalu terbuka dan hanya menjadi santapan mata pria² nakal yang melihat ku." Batin rara
***
Di parkiran gedung seorang perempuan cantik turun dari mobil mewah nya, dengan langkah dan penampilan yang begitu elegant perempuan tersebut masuk ke lobi, dan menyapa bagian resepsionis,
"Nyonya sudah lama tidak datang ke sini, apakah sudah membuat janji?"
Semua karyawan telah mengetahuinya siapa ellena, ia sering datang ke kantor tersebut baik sebelum maupun setelah bercerai.
"Silahkan nyonya, nyonya di tunggu tuan di ruangan nya" ucap perempuan yang bekerja di bagian resepsionis tersebut.ellena pun melangkah kan kaki nya setelah mengucap kan terima kasih pada bagian resepsionis tersebut, ellena berjalan menuju lift khusus yang langsung terhubung ke ruangan CEO di kantor tersebut.
Tanpa butuh waktu lama ia telah sampai di tempat yang di tuju, ellena terlebih dulu di sambut oleh sekertaris rafa,
"Apakah nyonya sudah membuat janji, beri tahu saka ellena sudah datang?" Tanya rara si sekertaris yang baru beberapa bulan bekerja di kantor tersebut sehingga ia tidak mengenali siapa ellena.
"Tentu saja" jawab ellena yang langsung menerobos masuk ke ruang kerja rafa.
Sang sekretaris yang bingung tidak bisa melarang ellena pun akhir nya ikut masuk mengikuti ellena,
"Masf tuan saya..." Ucap rara yang tidak meneruskan kata2 nya lagi karena telah di potong rafa, "kamu boleh keluar" ucap rafa pada sekertaris nya tersebut.
Lagi2 dengan wajah kesal nya rara keluar dari ruangan tersebut lalu menutup pintu bos nya tersebut.
Di dalam ruangan, rafa terlihat tenang memandang wajah mantan istri nya yang cemberut, tanpa senyum sedikit pun. Rafa yang sudah tahu jika ellena akan marah pada nya hanya terdiam dan tidak peduli dengan kemarahan mantan istri nya.
"Kamu kenapa tidak membaca atau membalas pesan ku?
Bahkan aku tahu jika ponsel mu dalam keadaan menyala."
Ucap ellena dengan menahan emosi.
"Maaf aku sibuk" ucap rafa singkat.