"Ke— kecelakaan? Apa! Tidak mungkiiiiin, tidaaaak! Kamu salah orang kan? Jangan coba-coba menipu saya, aku tidak akan percaya." Kimberly terbata karena syok, tapi dia mencoba tak percaya karena menurut dia banyak macan-macam penipuan di dunia fana ini, jadinya dia tak gampang percaya, hampir saja Kimberly akan menutup teleponnya. Pemuda di balik telepon itu langsung menyergah kembali dan memperbincangkan semua bukti disampaikan secara detail apa yang tertera di dalam KTP.
Kimberly yang teringat tentang KTP Khaibar karena pernah melihatnya dia pun kakinya langsung melemas dan terjatuh. Ia menangis sejadi-jadinya. "Khaaaaaaai! Tidaaak, kamu harus baik-baik sajaaaaa, aku mohoooon!" jerit Kimberly dengan memegangi dadanya yang sungguh teramat sesak. Air mata sudah mengalir dengan derasnya.
