"Ibu, Istriku membutuhkan pakaian baru," jawab Devan, keluar dari lift dan berjalan menuju ke kamarnya.
"Apa maksdumu?" tanya Nyonya Seira.
Langkahnya tiba-tiba terhenti ketika Devan membuka pintu kamarnya dan melihat kondisi ranjang yang sangat kacau.
"Claire sedang mandi, Ma. Aku tidak ingin dia memakai pakaian yang sebelumnya ia kenakan, apakah kau punya beberapa pakaian baru? Mungkin akan cocok dengan Claire, setidaknya untuk malam ini saja," ucap Devan.
Mendengar itu, sudut bibir Seira berkedut, "Padahal sebentar lagi kalian akan menikah, apakah kau sangat tidak sabar seperti ini?" gumam Seira menghela napas sembari menggelengkan kepalanya.
Devan hanya tersenyum, mengelus tengkuknya yang tidak gatal.
"Baiklah, aku akan membawakan beberapa pakaian untuknya," ucap wanita paruh baya itu lalu berjalan pergi.
Devan terkekeh, lalu masuk ke dalam kamarnya menunggu Ibunya dan Claire selesai mandi.