Mendengar ucapan wanita di hadapannya, Devan menjadi sangat gemas. Hanya dengan penampilan seperti itu, dan Claire sudah berhasil membangkitkan sisi lain dari tubuh pria itu.
"Baiklah, aku keluar," ucap Devan dan beranjak keluar, meninggalkan ruangan itu sembari mengusap wajahnya kasar.
Ia menggali lubangnya sendiri, sepertinya saat ini Devan benar-benar butuh berendam dengan air dingin.
Melangkah keluar dari kamar mandi, gerakan kakinya tiba-tiba terhenti ketika manik matanya bertemu dengan sosok Aaroon yang sepertinya baru saja membuka pintu kamar.
Keduanya saling tatap dalam diam selama beberapa detik.
"A-ah aku sudah mengetuk pintu sejak tadi, saat ini sudah hampir melewati jam makan malam, Jadi aku aku berniat membangunkan kalian," ucap Aaroon sedikit tergagap.
"Aku pikir kalian masih tidur," tambahnya lagi.
"Ba-baiklah, terima kasih," balas Devan canggung.
"Oh iya, dimana Claire?" tanya Aaroon lagi sembari mengedarkan pandangannya ke sekitar.