"Devan," panggil Leo kepada sepupunya itu.
"Diam dan makan, atau enyah saja dari sini," balas Devan dengan nada suara terdengar dingin dan datar.
Leo tergelak, "Kau pilih kasih, kau memperlakukan Anna dan Naila sangat baik, sedangkan aku? Kau selalu saja mengusirku."
"Apakah aku harus mengganti jenis kelamin juga agar mendapat perlakuan yang sama?" tambahnya kemudian terbahak, di saat yang bersamaan, Devan menoleh ke arahnya dan memberikan tatapan tajam.
Hanya saja Leo, acuh. Pria itu sama sekali tidak memperdulikan Devan.
"Dasar, sepertinya otakmu mulai bermasalah," gumam Naila, namun suaranya masih mampu menjangkau Leo yang sedang duduk di sebelahnya.
Mendengar itu, Leo menghentikan tawanya, kembali menormalkan ekspresinya, berdehem pelan lalu kembali melanjutkan makannya yang sempat terhenti tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Dan hal itu membuat Naila menaikkan salah satu alisnya karena sikap Leo yang tiba-tiba berubah.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Devan dan Anna.