Namun hanya beberapa menit, mendadak keduanya bangkit dan mengambil posisi tegak secara bersamaan.
"A-apa yang baru saja aku lihat?" gagap Hendra memalingkan wajahnya ke arah Max.
"Itu Nona Byanca kan? Tunangan Tuan Devan?" balas Max sembari menunjuk ke layar.
Hendra yang masih memandang Max perlahan menoleh ke arah layar.
"I-iya, dia tunangan Tuan dan sebentar lagi mereka akan menikah," ucap Hendra.
"Tapi siapa pria yang bersamanya itu?" tanya Max, kerutan di keningnya semakin jelas.
"Aku tidak tahu, seharusnya aku yang bertanya padamu. Kau yang menjaga pintu gerbang Max. Kenapa pria asing itu bisa masuk dan melakukan hal keji itu di rumah Tuan?" balas Hendra, nada suaranya terdengar agak aneh, seolah-olah menggambarkan bahwa ia sangat jijik.