"Saya bisa melakukan apapun untukmu nanti, tolong bawa kami pergi dari sini," ucap Naila lagi ketika melihat keempat pria yang mengejarnya tadi kini kembali bergerak menuruni trotoar, menuju ke tampatnya.
Bunyi klakson mobil terdengar bersahutan, mungkin karena mobil sport hitam itu menghalangi jalan beberapa pengendara.
Di saat bersamaan, pria itu menancap gas meninggalkan empat pria yang sudah sangat dekat dengan mobilnya.
Naila menoleh ke belakang, hingga ke empat pria itu menghilang dari pandangannya, barulah ia bisa merasa tenang. Menghela napas legas sembari mengatur napasnya perlahan.
"Dave haus?" tanya Naila pada bocah laki-laki yang berada di pangkuannya.
Yang diajak bicara hanya mengangguk, napasnya terdengar masih memburu, peluh bercucuran sangat deras di keningnya.
"Jangan memberinya air, biarkan napasnya kembali normal," ucap pria itu yang tiba-tiba saja merebut air botolan yang dikeluarkan Naila dari dalam tasnya.
"Sangat berbahaya," tambahnya lagi.