"Eh? Bukannya kau mengatakan akan pulang malam? Bagaiamana kau bisa tahu …"
Leo belum menyelesaikan kalimatnya dan sambungan sudah terputus. Devan mengakhiri panggilan itu secara sepihak.
Meletakkan botol kosong yang masih berada dalam genggamannya secara sembarangan, Devan segera berlari ke lantai dua dan mengunci pintu kamarnya. Setelah itu, ia kemudian kembali turun, menormalkan ekspresinya sejenak dan kemudian membuka pintu.
Tepat ketika Devan membuka pintunya, seorang wanita paruh baya segera menghambur ke pelukannya namun di saat yang bersamaan pria itu mundur beberapa langkah, menghindar seolah sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi.
"Mama…" ucap Devan seolah-olah ia terkejut atas kedatangan wanita paruh baya itu.
"Jangan berlebihan, Aku yakin pasti Leo sudah memberitahumu tentang kedatangan Mama," balas wanita itu berjalan masuk dan segera mendaratkan tubuhnya di sofa.