"Baiklah, tidak masalah. Memangnya sekarang kamu dimana? Ribut sekali," ucap Leo lagi sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya karena bising.
"Di sini terjadi kecelakaan, Tuan."
"Apa? Kecelakaan?" tanya Leo balik dan hal itu berhasil membuat fokus Devan terpecah.
"Kecelakaan?" Devan tiba-tiba merebut ponsel Leo.
"Sekarang posisi kamu dimana?" tambahnya lagi dengan raut wajah yang tiba-tiba khawatir.
"Masih di jalan Tuan, terjebak macet. Jangan khawatir, kami baik-baik saja," balas Hendra ketika mendengar suara Tuan Devan yang tiba-tiba mengambil alih.
Mendengar itu, Devan menghela napas lega, ia tidak lagi merespon dan kembali melemparkan benda berbentuk pipih itu kepada Leo tanpa memperdulikan tatapan sepupunya itu.
Leo kemudian mengakhiri panggilan itu sepihak.
"Kau mengkhawatirkan Hendra?" Leo memicingkan mata curiga, sebab menurutnya respon Devan terlau berlebihan.
"Emm."
"Sementara aku sepupumu di sini tidak kau perdulikan dan kau mengkhawatirkan paruh baya itu?"