Melirik jam yang melingkar sempurna pada pergelangan tangannya, Anna berjalan menuju minimarket terdekat, sengaja ia melangkah pelan dengan tujuan untuk memberikan waktu yang banyak kepada sepasang kekasih di rumah itu.
Bisa-bisanya pria itu memintanya tetap masuk kerja di hari libur dan menyuguhkan situasi seperti itu di pagi hari?
Meskipun ia hanyalah seorang cleaning service, namun bukan berarti bahwa harga diri dan perasaannya juga serendah itu. Ia sangat kesal.
"Apakah pria itu lupa kalau setiap pagi aku akan datang?" Dan berbagai macam gerutuan sejenenis terus Anna muntahkan.
"Atau aku pulang saja?"
"Tidak, tidak. Aku tidak mau gajiku dipotong," ucapnya lagi sembari menggeleng.
Menurunkan masker yang menutupi setengah wajahnya, Anna kemudian menghela napas kasar.
"Sepertinya tidak ada jalan lain selain tetap kembali ke rumah itu," gumamnya lagi pasrah.
***
"Tubuhmu nikmat sekali sayang," ucap Edward setelah menyelesaikan pergulatan mereka.