"Tidak perlu berpura-pura. Lain kali kau tidak perlu melakukan hal seperti ini. Kerjakan saja tugasmu lalu pulang, tak perlu mengurusiku," balas Devan kemudian menghentakkan tangan Anna ke samping meja membuat tubuh wanita itu sedikit berayun.
"Ba-baiklah, maafkan aku karena bersikap lancang padamu," ucap Anna sedikit tergagap.
"Ah iya satu lagi. Bersikaplah layaknya bawahan pada atasannya. Jangan melanggar batas. Meskipun kau tetap bekerja di rumah ini, namun bukan berarti kau bisa bersikap seenaknya. Kau mengerti?"
"Ba-baik, Pak."
"Panggil aku Tuan," balas Devan mulai mencicipi makanan yang ada di hadapannya. Nada suaranya terkesan dingin dan juga datar, sangat berbeda dengan biasanya.
"Ba-baik." Anna menurut, ia tiba-tiba bingung, mengapa Devan yang biasanya bersikap hangat tiba-tiba berubah dingin seperti ini?