Sementara di sisi lain, Leo yang keluar dari ruangan Devan melemparkan sepatu yang ada di tangannya ke meja Clarissa, dan tentu saja membuat sekretaris itu terkejut.
"Itu untukmu, dariku," ucapnya sambil berjalan menjauh, meninggalkan kebingungan dan tanda tanya besar di benak wanita itu.
***
Keesokan harinya, tepat pada dini hari, Anna melakukan semua rutinitasnya seperti biasa, hari ini ia memutuskan untuk kembali bekerja. Pinggangnya tidak terlalu sakit lagi, lagipula besok adalah hari libur, ia akan merasa sangat tidak enak jika masih mengambil libur hari ini dengan alasan sakit.
Setelah membereskan rumah, Anna membuatkan sarapan untuk Dave dan juga Naila. Lalu bersiap menuju ke rumah Devan.
Langkahnya tiba-tiba terhenti tepat setelah membuka pintu. Sebuah buket bunga yang nampak sangat indah tergeletak di hadapannya.
"Siapa yang meletakkan bunga ini di sini?" Anna menoleh ke segala arah mencari si pengirim bunga, mengira bahwa mungkin saja orang itu salah alamat.