"Anna…. Anna… Kau tidak mendengarku?"
Lamunannya seketik buyar, "Ah, ma-maafkan saya, Tuan."
"Sejak tadi aku mengajakmu bicara."
"Maafkan saya."
"Apakah sesuatu menganggumu?"
"Ti-tidak ada," jawab Anna tergagap.
Devan yang mendengar respon Anna tidak bertanya lagi, dan kembali focus pada kemudinya.
.
.
.
Rumah Nicho
___________________
Saat ini Naila sedang menemani Dave bermain di ruang tengah. Bocah laki-laki itu baru saja selesai belajar.
Helaan napas lelah terdengar dari sela bibir Naila, sejak tadi ia menghubungi Anna, namun tidak pernah tersambung membuat gadis itu bertanya-tanya sekaligus khawatir.
Bukan tanpa alasan, sebab ini adalah pertama kalinya Anna masuk kerja di hari libur, berangkat lebih awal dari biasanya dan hanya meninggalkan pesan singkat. Belum lagi setelah ia menghubunginya berkali-kali, nomornya tidak pernah aktif.
Tiba-tiba bel berbunyi, membuat Naila tersentak kaget.
"Dave, Bibi buka pintu dulu ya, Sayang," ucap Naila.
"Oke, Bibi."