Bahkan beberapa dari mereka, ada yang langsung memutus hubungan kontrak dengan alasan bahwa kerja sama mereka tidak lagi membawa keuntungan bagi kedua belah pihak, sebab munculnya asumsi-asumsi public yang sangat memperngaruhi dan juga merugikan mereka.
Hanya dalam beberapa hari, dan perusahaan tersebut mengalami kerugian besar. Meski demikian, Devan tidak panik atau merasa putus asa sama sekali. Pria itu masih dengan ketenangannya seperti biasa, seolah-olah tak ada yang terjadi.
Seperti yang terjadi saat ini, Devan bersandar santai pada kursi kebesarannya di dalam ruangannya, menghadap ke arah gedung-gedung tinggi yang nampak memenuhi seluruh Kota J, menyesap kopi yang masih mengepul.
Terlihat tak memiliki kekhawatiran apapun.
Tok… tok… tok…
Tiba-tiba ketukan di pintu terdengar, membuatnya refleks menoleh sekilas.
"Masuk," ucap Devan lalu kembali memandang ke depan.
Bersamaan dengan itu, suara pintu terbuka terdengar seiring dengan langkah kaki yang berjalan mendekatinya.