Hanya berselang beberapa menit, dan Hendra memasuki rumah bernuansa putih tersebut.
"Siapkan mobil, antar aku ke kediaman Atmadja," pinta Devan kepada pria paruh baya itu.
"Baik, Tuan."
"Ah tunggu, apakah terjadi sesuatu belakangan ini? Maksudku saat aku tidak ada?" tanya Devan menghentikan langkah Hendra.
"Tidak ada, Tuan. Semua berjalan seperti biasa," jawab Hendra.
Devan diam mendengar hal itu, mendadak ia mengingat semua ucapan Leo padanya.
"Apakah kau mengetahui sesuatu mengenai rekaman cctv yang dicopy oleh Leo?" tanya Devan. Entahlah, ia juga bingung mengapa tiba-tiba menanyakan hal ini kepada Hendra, padahal ia sudah tahu bahwa meskipun Hendra mengetahuinya, itu tidak akan mengubah apapun karena semua buktinya telah hilang.
"Sudah, lupakan saja," ucap Devan lagi, membuat Hendra yang ingin bersuara kembali bungkam.
"Tidak, Tuan. Tunggu!" kata Hendra ketika Devan ingin beranjak dari posisinya.