Cara keduanya berinteraksi sangat berbeda dari biasanya, dan hal itu menandakan bahwa masalah yang mereka hadapi benar-benar sangat serius.
"Baiklah, kalau begitu aku tutup teleponnya, Ibuku sepertinya sedang menuju kemari," ucap Leo.
"Emm," balas Devan seadanya.
Dan setelahnya sambungan terputus. Bersamaan dengan itu, indera pendengarannya menangkap suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya.
Menoleh ke sumber suara, seorang Maid berjalan ke arahnya.
"Ada apa?" tanya Devan mendahului wanita tersebut.
"Atas permintaan Tuan Erik, kami telah menyiapkan makan siang untuk Anda Tuan, Silahkan ikuti saya," ucap wanita tersebut.
"Aku masih kenyang," tolak Devan.
"Ta-tapi…
"Aku tidak suka mengulangi ucapakanku. Katakan saja padanya kalau aku akan makan nanti jika sudah lapar," ucap Devan memotong kalimat wanita itu.
"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi."