"Aku tidak akan memaafkan Mama jika sampai sesuatu terjadi pada Anna," ungkap Devan dengan nada suara yang terdengar begtu dingin, kemudian berlalu dan menghilang di ujung koridor.
Seira mematung di tempat, pertama kalinya ia melihat Devan menatapnya seperti itu. Dan apa yang dikatakan oleh pria itu juga mencapai pendengaran Oma dan yang lainnya. Membuat siapa saja mengerutkan kening kebingungan.
"Devan kenapa Seira? Apa yang sudah aku lakukan?" tanya Oma tepat setelah Seira mendaratkan tubuhnya di kursi di sebelahnya.
"Ah, tidak apa-apa Oma. Biasa anak-anak, aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan," balas wanita paruh baya itu sembari tersenyum kikuk.
"Siapa Anna?" Lana ikut bergabung dalam percakapan.
"Mengapa Devan terlihat sangat marah?" tambahnya lagi.
"Ah, dia hanya wanita tidak penting. Kalian tidak perlu mengkhawatirkan apapun," balas Seira.