Memasuki kamar Anna, Devan segera melepas kemeja yang dikenakannya.
"Apa yang kau lakukan? Pakai kembali bajumu," protes Anna segera membelakangi tubuh setengah telanjang pria itu.
Tok…tok…tok…
"Maaf Nyonya, pakaian Tuan ketinggalan di mobil."
"Pak Hendra?"
Paruh baya itu menyodorkan paper bag kepada Anna, melirik sekilas ke arah Tuan Devan, Hendra tidak ingin berlama-lama dan segera pamit undur diri.
"Saya permisi, Nyonya," kata pria paruh baya itu.
Anna hanya mengangguk mengiyakan, melihat Hendra menghilang dari pandangannya, ia kemudian berbalik dan sudah tidak menemukan Devan dimanapun matanya memandang.
Sayup-sayup terdengar suara dari dalam kamar mandi, Anna bisa segera tahu bahwa pria itu ada di dalam sana.
Anna menghela napas kasar, ia kemudian mengeluarkan pakaian Devan dan mengaturnya di atas ranjang, setelahnya ia berjalan ke sisi jendela untuk melihat dimana putranya berada.