Sementara Devan, pria itu tertawa ringan. "Baiklah, kita ke restoran Jepang," ucapnya. Bukan tanpa alasan ia menawarkan restauran itu kepada Anna, sebab beberapa hari ketika wanita itu masih berada di rumahnya, ia bisa menebak bahwa Anna menyukai negeri sakura itu.
Anna hanya mengangguk mengiyakan tanpa meberikan balasan.
Ferrari merah itu kemudian perlahan melaju dan keluar dari baseman apartemen X.
.
.
.
Hingga beberapa jam berlalu.
Anna sudah selesai dengan menu di hadapannya, wanita itu makan sangat lahap dan sekarang ia sangat kenyang.
"Kau masih ingin mengunjungi suatu tempat sebelum kembali ke apartemen?" tanya Devan kepada Anna.
"Bolehkah? Naila mengirimiku pesan agar membeli susu untuk Dave."
"Susunya habis?"
"Sepertinya begitu." Anna mengangguk.
"Oh apakah Naila itu temanmu?"
Anna mengangguk mengiyakan, sebab memang seperti itu. Ia sudah menganggap gadis itu temannya.
"Baiklah, kita akan singgah di supermarket."