Anna masih terisak, dengan pelan, ia menggunakan kedua tangannya untuk bertumpu dan bangkit dari posisinya.
Hanya saja....
"Ahhh..." Anna meringis ketika merasakan sakit di telapak tangan dan sikunya. Bahkan nyaris kehilangan keseimbangan jika saja Devan tidak segera memegang dan membantunya.
"Hati-hati."
"Lepaskan, aku bisa sendiri," balas Anna menepis tangan Devan.
"Tapi tanganmu..."
"Tidak apa-apa, aku bisa menahannya," ucap Anna lalu kembali berusaha bangkit dari posisinya.
Devan yang tidak tega melihat wanita di hadapannya meringis segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Namun hanya beberapa detik, ia kembali memandanga Anna dan disaat yang bersamaan ia menggendong wanita itu dan melangkah lebar meninggalkan tepian kolam.
"A-aku bisa sendiri, kau tidak perlu melakukan ini," ucap Anna.
Devan tidak merespon, hanya melirik sekilas ke arah wanita itu. Berjalan memasuki rumah, ia ingin membawanya kembali ke kamar.