"Aku baru tahu, bahwa cara kerja orang- orang dari keluarga Javier akan sangat memalukan seperti ini. Hanya demi seorang wanita dan sudah rela menerobos masuk ke rumah orang lain tanpa permisi, bahkan tak segan-segan melukai beberapa orang tak bersalah," ucap Devan lagi sekali tarikan napas.
Mendengar nama Ayah angkatnya di sebut, tawa Brian reda dalam sekejap. Salah satu alisnya terangkat.
"Apakah mungkin kau berpikir kau sudah berkuasa di Negara ini? Jadi kau bisa bertindak secara terang-terangan."
"Hah, bodoh sekali."
Brian mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak pernah menduga bahwa lawan bicaranya saat ini mengenal Ayah angkatnya. Hanya dengan itu saja, semua orang bisa segera tahu bahwa Tuan Devan bukanlah orang sembarangan dan tidak sesederhana kelihatannya.
Dalam benak Brian bertanya-tanya, Apa hubungan Devan dengan Ayahnya?
"Apa hakmu mempertanyakan tindakanku? Hah?" Brian mulai memerah karena marah.