Devan membeku sesaat, ia tidak tahu bahwa Anna bisa seagresif ini. Senyum samar kemudian terbit di bibirnya. Saat ini tak ada lagi yang bisa membohonginya, sebab ia sudah sangat yakin bahwa sebenarnya Anna juga memiliki perasaan yang sama dengannya.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, Devan kemudian ikut melakukan hal yang sama.
Akhirnya, keduanya berciuman. Bukan ciuman yang hanya dilakukan oleh satu orang, namun benar-benar saling berciuman, saling menyampaikan perasaan melalui decapan bibir masing-masing.
Hingga beberapa saat kemudian, ketika keduanya sudah larut dalam aktifitas yang mereka lakukan, dering ponsel terdengar berbunyi, sangat nyaring.
Sontak keduanya berhenti, napas mereka terdengar memburu,.
