"Kau sudah memiliki tunangan. Berhenti memperlakukanku seperti ini," ucap Anna dan berhasil menghentikan gerakan tangan Devan, namun hanya beberapa detik.
"Dan kau sudah bersuami," balas Devan.
"Tapi…"
"Kau menikmati sentuhanku, Anna," ucap Devan memotong kalimat wanita itu.
Anna mematung tak tahu harus memberikan respon seperti apa pada pria itu.
"Tidak bisakah, kali ini saja kau tidak membahas masalah ini?" tambah Devan lagi.
Mendengar ucapan pria itu, Anna tetap diam. Cara Devan berbicara seolah ia sama sekali tidak memperdulikan tunangannya. Padahal ingatannya masih sangat jelas tentang hari dimana ia mendengar suara-suara menjijikkan itu.
Mendadak Anna merinding, ternyata ia sudah bersentuhan dengan pria yang...
'Tidak, tidak. Berhenti memikirkan hal itu,' segera Anna menggeleng.
Devan yang sempat melirik ke arah Anna menaikkan salah satu alisnya, "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya.
"Tidak ada."