Kedua kakinya berada di luar bathub, nampak berayun berusaha menyentuh lantai, dan dengan tubuh kecilnya, ia kesusahan keluar. Hanya berhasil mengangkat tubuhnya beberapa centimeter dan kembali terjatuh ke pangkuan Devan.
Hal itu Anna lakukan berulang kali namun hal yang sama terus saja terjadi, terjatuh ke pangkuan pria itu.
"Apa kau sedang menggodaku?"
Mendadak Anna menghentikan aksinya, diam mematung di tempat, rona merah kembali memenuhi wajahnya.
"Ka-kalau begitu bantu aku berdiri," ucap Anna tergagap.
"Kau memintaku menyentuh tubuhmu? Baiklah."
"TIDAK, JANGAN!"
Salah satu alis Devan terangkat.
"Aku bisa berdiri sendiri," ucap Anna lagi kemudian kembali mencoba berdiri namun sayangnya hal yang sama terjadi.
Yang awalnya Devan masih bisa menahan diri, kini sudah kehilangan kendalinya. "Cukup Anna. Stop!"
Mendadak Anna membeku di tempat ketika mendengar suara tinggi dari Devan. Dengan perasaan ragu, ia perlahan menoleh.
Dan, Cup.