"Apa hari ini dia masuk kerja?" tanya Devan sembari mengetuk-ngetukkan telunjuknya pada meja.
"Eh?"
"Bu-bukannya wanita itu bekerja di rumah Anda, Pak?"
"Aku tidak mengizinkanmu bertanya."
Seketika Ibu Lidya tercekat. "Ma-maafkan sikap tidak sopan saya, Pak," ucap Ibu Lidya segera menunduk dengan tangan bergetar hebat.
"Keluar," ucap Devan dengan intonasi suara tinggi. Ia tidak akan bertanya pada wanita itu lagi, sebab dari responnya saja ia sudah mengetahui bawah Anna memang tidak masuk hari ini.
"Ba-baik. Kalau begitu saya permisi, Pak." Ibu Lidya segera bangkit dari posisinya, berjalan mundur hingga ke pintu dan keluar dari ruangan dengan kepala masih tertunduk.
Selepas kepergian Ibu Lidya, Devan tertegun.
Nomor Anna juga tidak aktif.
Apakah sesuatu terjadi padanya?
Tok...tok...tok...
Suara ketukan pintu terdengar, mengalihkan fokus pria itu.
"Masuk," ucap Devan.
Bersamaan dengan itu, Clarissa muncul dari balik pintu.