Lelaki yang memiliki tatto bunga di lehernya, mendekat ke arah Joon dan mendorongnya hingga membentur dinding cukup keras. Lelaki itu mencekik leher Joon dengan hanya satu tangan, sedang tangan yang lain ia masukkan saku celana.
Lelaki itu semakin mengeratkan cengkeramannya pada leher Joon dan mengangkatnya hanya dengan satu tangan. Ia membuat kaki Joon melayang.
Joon megap-megap karena kekurangan oksigen. Ia menghentak-hentakkan kakinya ke dinding, mencari pijakan. Kedua tangannya juga masih mencakari lengan yang mencekik lehernya saat ini.
Dada Joon terasa begitu sesak. Otak Joon kehilangan suplai darahnya karena pembuluh darahnya di leher tercekik.
Cekikkan sosok itu sangat kuat. Dada Joon terasa semakin sesak. Ia kekurangan oksigen. Matanya mulai mengabur dan tubuhnya perlahan melemas.
"Sudahlah! Hentikan, Wan!" larang Panjul pada Wawan, lelaku bertatto. "Bocah itu sepertinya sudah pingsan."