"Jangan sungkan untuk menghubungi saya, Nakagawa-san!" imbuh Takeyuki.
Zenkyo tersenyum mendengar itu. Ia begitu menghargai niat baik pemuda itu. Jarang-jarang ada orang kaya yang berbuat seramah itu kecuali Kevin dan pemuda yang berada di depannya ini.
Baiklah, aku akan simpan kartu nama ini," ucap Zenkyo, ramah.
Pemuda tadi kembali membungkuk singkat, lalu berlalu meninggalkan Zenkyo.
Sejenak Zenkyo melihat punggung pemuda itu yang semakin menjauh. "Seperti pernah lihat," gumamnya.
Tentu saja. Akiyama Takeyuki selain menjadi direktur eksekutif, tapi ia juga mengelola sebuah cafe. Benar, cafe tempat Zenkyo menyanyi setiap malam adalah cafe milik Akiyama Takeyuki.
***
Saat orang yang kau cintai berubah, di saat itu juga kau kehilangan sesuatu yang berharga. Belum cukup sepertinya Tuhan mengambil satu-satunya keluarga Zenkyo, kini Kenkyo harus melihat dengan mata kepalanya sendiri penghianatan orang terkasih.
