"Aldo! Tidak bisakah kamu diam?" Pak Adam ingin menarik Pak Marco, tapi tidak bisa, jadi dia hanya bisa mengedipkan mata pada satu-satunya orang yang bisa diandalkan.
"Aldo." Tito berjalan. Dia berpura-pura biasa saja. Dia dalam kondisi kesehatan yang buruk, tidak mungkin baginya untuk bisa segera mengakhiri pertengkaran ini. Jadi, saat ini dia harus menarik tangannya untuk memisahkan ayah dan putranya itu.
"Aldo, Winona baru saja datang hari ini, apa kamu ingin menakutinya?" Tito menariknya ke sisi lain.
"Saudaraku, maafkan aku," kata Aldo. Dia juga meminta maaf kepada Winona.
"Tidak apa-apa." Winona bisa mengatakan apa saja, tapi dia hanya menggelengkan kepalanya dengan tulus. Dia mengatakan bahwa dia baik-baik saja meski sekarang dia sedang memikirkan banyak hal.